Seminggu pertama dari masa liburan aku di rumah aja (maksudnya di pulau Lombok aja, gitchu). Maklum, belum gajian, dana buat jalan jadi minim. Jadi aku kudu puas dengan ngeberesin kamar, main-main sama anjing-anjing tercinta.
Si Ribby yang teuteup aja suka kecentilan. Si Bandit yang udah tambah gede dan tapi tetep aja demen becanda sama emaknya. Si Coklat yang sebenarnya belum punya nama yang pasti karena kami udah kebingungan mau dikasi nama apa lagi anggota keluarga yang terus bertambah ini. We love them! Mereka turut mewarnai hidup kami.

Nyiramin angrek yang sedang bermekaran. Kasihan, karena belum ada dana nganggur buat beli paranet sebagian daun anggrek udah mulai menguning karena udara panas. Suatu hari pasti aku akan pasang paranet untuk hiasan hidup di rumahku ini.



Dan tentu saja, hal terenak adalah makan-makan... Hampir setiap pagi aku dan Ms. Dubai sibuk mikirin mau sarapan apa lagi hari ini? Mulai dari nasi Bali di Jerman, mie pangsit Pak Dewa & Manalagi, serabi, nasi kuning, dll kita lahap semua. Perkara berat badan nambah....who care?!?!?!
Salah satu hal yang menyenangkan selama liburan adalah kesempatan bertemu kawan lama. Waktunya untuk ke Suranadi bareng Mbak Uyun. As usual, nongkrong di tempat sate si Is. Hhmm...nyam..nyam... Maem sate ampet, plus pelecing dari warung sebelah. Dan tentu saja....foto-foto (yup...it's mandatory!).
.: Day Trip to Gili Trawangan :.
Kelihatanya si Ms. Dubai kangen berat sama negrinya. Makanya usulan aku buat jalan ke Trawangan langsung di setujui doi. Agak sedikit mendadak, dengan perencanaan yang singkat tgl 21 Desember kita jalan ke Gili Trawangan!
Ceritanya kami pengen mengisi liburan ini dengan adventure. Jadilah kami berangkta ke Tanjung dengan naik sepeda motor. Si Iluh bener-bener nggak pede aku boncengi pake mio, makanya doi nebeng ama Usada yang pake motor cowok cc besar. Dasar Ms. Dubai, berani-beraninya ngeremehin mio kesayanganku! Gara-gara nungguin si Usada yang ngaret sejam rencana kami jadi molor semua. Plannya sih udah nyampe bangsal jam 9 pagi, biar banyak waktu di Trawangan coz last boat back to Bangsal will be at 3pm. Tapi apa daya, kami baru cabut dari Mataram jam 9 pagi. Lengkap dengan sekotak kue dari Mirasa untuk teman-teman di The Oberoi Lombok, dan sekantong kacang non kolestrol untuk sodara tua di Pusuk.

Brem..brem...sekitar jam 9.45 kami tiba di Bangsal. Mio dititip di rumah penduduk yang memang menyediakan jasa penitipan sepeda motor. Kami tidak terlalu mujur, karena waktu beli tiket, disudut kanan atas tiketnya ada tulisan "D" yang artinya "Dagang". Mi God! Artinya kita bakalan diangkut bersamaan dengan bara pedagang & barang dagangannya, artinya lagi...duduk bareng ama ikan, ayam, sayur mayur, air galon, dan teman-temanya. Puas?!?!?
We have no choice. Karena nggak punya buat charter boat (tepatnya sih..nggak rela nyarter boat karena kami cuma berdua), berbekal semangat adventure dengan tatapan mata nanar kami saling berpandangan dan jump to the boat, get the best position as far as you can from those "merchandise".
Syukurnya sekarang sedang bulan mati, menurut ramalanku ombak akan bersahabat. Bener aja, sekitar 45 menit berlayar (ceile...sailing nih) kita merapat dengan sempurna di Gili Trawangan.Nggak banyak yang berubah dari saat terakhir aku kesana (pas ngerayain taon baru 2005 sama Irene & ganknya dari US Embassy Jkt). Pasirnya masih putih, lautnya masih jernih & sparkling!
Masih dengan semangat adventure yang belum luntur kami jalan kaki dari dermaga ke arah down town. Berusaha nyari santapan siang. Sepanjang jalan kami belanjain mata, akhirnya pilihan untuk lunch jatuh ke Tir Na Nog karena tempat itu menset up table sampai di pinggir pantai yang rindang. Aku jadi ingat waktu taon baruan dulu aku dkk menginap disini. Masih jelas dalam ingatan si Rizal (karywan tempat ini) yang ramah dan siap menolong setiap saat. Eh....aku ketemu dia lagi, nothing is changed from him.
Kami lunch diiringi alunan musik R&B dari sound system yang kualitasnya boleh juga. Staff hotel ini sedang check sound karena tonight is party at Tir Na Nog! Buat yang belum tau, setiap malam semua hotel atau resto mengadakan party secara bergilir. Misalnya hari Rabu adalah schedule party @ Tir Na Nog, Kamis adalah party @ Blue Marlin, dan seterusnya. Jadi, party every night at Gili Trawangan!
Dan harga minuman disini lebih murah daripada di Senggigi. Hard to believe! Secara tempat ini kan jauh lebih terpencil dan memerlukan biaya transport yang jauh lebih besar daripada Senggigi. But, who care? Yang penting kan kita bisa makan & minum dengan harga yang wajar, dan kita jadi happy :-)
Siang itu kami makan hot tuna steak, biar seru...pergi ke pulau & makan sea food. Hmmm nyam..nyam..
Rasanya enggan beranjak dari tempat ini. Matahari bersinar dengan bersemangatnya, membuat air laut jadi benar-benar sparkling dan dasar laut terlihat dengan jelas. Pantai yang landai, pasir putih, hhmmm...rasanya damai sekali berada disini. Si Ms. Dubaipun terkagum-kagum karena menurut ceritanya di Dubai lautan berwarna coklat, dan saat musim panas disana warga biasanya ke pantai di malam hari untuk berenang. Pasti nggak seindah siang hari disini :-p
Yang nggak boleh terlewatkan adalah sesi pemotretan. Mumpung ada Rizal...walaupun dia nggak pernah dapet training fotografi, tapi lumayanlah daripada nggak ada :-) Makasi Rizal..
Karena waktu sudah hampir jam 2 siang mau nggak mau kami harus cabut dari tempat ini, karena aku mau menunjukan seisi pulau ini ke Ms. Dubai, artinya kami harus keliling pulau naik cidomo. Dengan biaya Rp. 25.000 perak kami keliling pulau. Lihat sendiri keadaan pulau ini.
Pembangunan hotel baru di bukit sunsets view udah mulai dikerjakan. Bahkan restonya udah hampir jadi. Salah satu sudut favoritku dulu sudah nggak seindah dulu lagi karena abrasi. Tapi aku punya tempat foto favorit baru...tentu saja berpasir putih bersih dan sepi..
Jam 3 sore, waktunya untuk pulang, berhubung penumpang boat masih sedikit, kami sempatkan mampir sebentar ke Malta cafe, minum dikit sebelum pulang.
Dalam keadaan gerimis kami meluncur ke Tanjung, janjian sama Mangsur & Kadek. Temu kangen judulnya. Nggak lupa maem sate ikan Tanjung yang kondang itu. Sekitar jam 6 sore baru kami benar-benar balik ke Mataram, tentunyan si Iluh tetap bareng sama Usada. Sebel juga seh naik motor sore-sore gini, banyak serangga yang mengganggu mata, tapi apa boleh baut..dengan semangat adventure yang hampir luntur...semuanya dijabani dengan baik....
No comments:
Post a Comment